Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-A'raf Ayat 172

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-A'raf Ayat 172

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-A'raf Ayat 172

Surat Al-A'raf adalah surat ke-7 dalam Al-Qur'an dan membahas berbagai kisah umat terdahulu serta prinsip-prinsip penting dalam akidah dan kehidupan manusia. Salah satu ayat yang penting adalah ayat 172, yang berisi perjanjian antara Allah dan anak cucu Adam, di mana setiap jiwa mengakui bahwa Allah adalah Tuhannya. Selain memahami pesan mendalam ini, kita juga harus memperhatikan hukum tajwid dalam pembacaan ayat tersebut agar bacaan sesuai dengan kaidah tajwid.

Teks Surat Al-A'raf Ayat 172

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلٰىٓ أَنفُسِهِمْ ۖ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلٰى شَهِدْنَآ ۛ أَن تَقُولُوا۟ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَٰفِلِينَ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab, 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.' (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalai tentang ini'."

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-A'raf Ayat 172

1. Mad Thabi’i

Mad Thabi’i terjadi ketika ada huruf berharakat fathah, kasrah, atau dhammah diikuti dengan huruf mad (ا, ي, و). Bacaan ini dipanjangkan dua harakat.

Contoh: بَلٰى Huruf alif (ا) setelah fathah dibaca panjang dua harakat.

2. Ikhfa'

Ikhfa' terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa’, sehingga dibaca samar dengan dengung.

Contoh: أَن تَقُولُوا Nun sukun pada "أَن" bertemu dengan huruf "ت", sehingga dibaca ikhfa’ dengan samar dan dengung.

3. Idgham Bighunnah

Idgham Bighunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ya' (ي), mim (م), nun (ن), atau waw (و), dan dibaca dengan dengung.

Contoh: مِنۢ بَنِىٓ Nun sukun bertemu dengan huruf "ب", sehingga terjadi idgham bighunnah.

4. Qalqalah

Qalqalah adalah pantulan suara pada huruf qalqalah (ق, ط, ب, ج, د) ketika berharakat sukun atau berhenti (waqaf).

Contoh: رَبُّكَ Huruf "ب" dibaca dengan pantulan karena berharakat sukun.

5. Alif Lam Qamariyah

Alif Lam Qamariyah terjadi ketika alif lam bertemu dengan huruf qamariyah, di mana huruf "lam" dibaca jelas.

Contoh: ٱلْقِيَٰمَةِ Huruf "ل" pada kata "الْقِيَٰمَةِ" dibaca jelas.

6. Mad Jaiz Munfasil

Mad Jaiz Munfasil terjadi ketika ada mad thabi’i di akhir kata, diikuti oleh hamzah di awal kata berikutnya. Bacaan ini dipanjangkan 2 hingga 5 harakat.

Contoh: أَشْهَدَهُمْ عَلٰىٓ Pada kata "عَلٰىٓ", mad thabi’i bertemu dengan hamzah, sehingga dibaca mad jaiz munfasil.

7. Waqf Lazim

Waqf Lazim adalah aturan berhenti di akhir ayat untuk menjaga makna agar tidak terputus.

Contoh: Berhenti di akhir ayat "غَٰفِلِينَ" dianjurkan agar makna kalimat lebih jelas dan sempurna.

Kesimpulan

Surat Al-A'raf ayat 172 mengandung pesan penting tentang perjanjian antara Allah dan manusia terkait pengakuan mereka terhadap keesaan Allah. Dalam membaca ayat ini, kita harus memperhatikan beberapa hukum tajwid seperti mad thabi’i, ikhfa’, idgham bighunnah, qalqalah, alif lam qamariyah, mad jaiz munfasil, dan waqf lazim. Mempraktikkan tajwid dengan benar tidak hanya menjaga keindahan bacaan, tetapi juga memastikan kita memahami pesan ilahi dengan tepat.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an dan lebih memahami tajwid pada Surat Al-A'raf ayat 172.

Posting Komentar untuk "Hukum Bacaan Tajwid Surat Al-A'raf Ayat 172"