Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191
Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191
Surat Ali Imran ayat 190-191 termasuk bagian dari Al-Qur’an yang mengandung pesan mendalam tentang keagungan ciptaan Allah dan anjuran untuk selalu mengingat-Nya. Selain mengandung makna penting, kedua ayat ini juga menyimpan berbagai hukum tajwid yang perlu diperhatikan agar bacaan kita sesuai dengan kaidah. Artikel ini akan membahas hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam ayat 190-191 secara mendetail.
Teks Surat Ali Imran Ayat 190-191
Ayat 190:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِAyat 191:
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Kedua ayat ini mengajarkan pentingnya memikirkan kebesaran ciptaan Allah dan selalu mengingat-Nya dalam segala keadaan—berdiri, duduk, dan berbaring. Untuk membaca ayat-ayat ini dengan benar, kita perlu memahami hukum tajwid yang terkandung di dalamnya.
Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190
1. Idgham Bighunnah
Idgham Bighunnah terjadi ketika nun sukun (نْ) atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ya’ (ي), mim (م), nun (ن), dan waw (و).
Contoh: إِنَّ فِي خَلْقِ Nun bertemu dengan huruf "ف", sehingga bacaan menggunakan dengungan. Meskipun bukan idgham, ini termasuk ikhfa' (akan dijelaskan di bawah).
2. Ikhfa’
Ikhfa' terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa’ sehingga dibaca samar-samar antara izhar dan idgham.
Contoh: إِنَّ فِي Nun sukun bertemu dengan huruf "ف" sehingga dibaca dengan samar dan mendengung.
3. Alif Lam Syamsiyah
Alif Lam Syamsiyah terjadi ketika alif lam (ال) bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah, sehingga huruf "lam" tidak dibaca jelas dan dilebur dengan huruf berikutnya.
Contoh: السَّمَاوَاتِ Huruf "ل" dalam alif lam tidak dibaca jelas karena bertemu dengan huruf syamsiyah "س".
4. Qalqalah
Qalqalah adalah pantulan suara ketika huruf qalqalah (ق, ط, ب, ج, د) dibaca sukun atau waqaf.
Contoh: خَلْقِ Huruf "ق" dibaca memantul karena berharakat sukun.
5. Mad Thabi’i
Mad Thabi’i adalah bacaan panjang dua harakat yang terjadi ketika huruf berharakat fathah bertemu alif (ا), kasrah bertemu ya' (ي), atau dhammah bertemu waw (و).
Contoh: فِي Huruf ya' dibaca panjang dua harakat.
Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 191
1. Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah adalah penggabungan tanpa dengung ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam (ل) atau ra’ (ر).
Contoh: الَّذِينَ يَذْكُرُونَ Tanwin pada "الَّذِينَ" bertemu dengan "يَذْكُرُونَ" sehingga terjadi idgham bilaghunnah tanpa dengung.
2. Mad ‘Aridh Lissukun
Mad 'Aridh Lissukun terjadi ketika mad thabi'i bertemu dengan huruf sukun karena waqaf. Panjang bacaannya bisa 2, 4, atau 6 harakat.
Contoh: النَّارِ Huruf "ر" di akhir ayat dibaca panjang karena waqaf.
3. Ikhfa' Syafawi
Ikhfa' Syafawi terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba' (ب). Bacaan ini dibaca samar dan mendengung.
Contoh: قِيَامًا وَقُعُودًا Mim sukun bertemu dengan huruf "و", sehingga terjadi ikhfa' syafawi.
4. Izhar Halqi
Izhar Halqi terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf halqi (ء, ه, ع, ح, غ, خ), sehingga dibaca jelas.
Contoh: يَتَفَكَّرُونَ فِي Nun sukun dibaca jelas karena bertemu dengan huruf "ف".
5. Mad Jaiz Munfasil
Mad Jaiz Munfasil terjadi ketika mad thabi'i diikuti huruf hamzah (ء) dalam kata berbeda. Panjang bacaannya 2 hingga 5 harakat.
Contoh: فِي خَلْقِ Huruf ya' bertemu hamzah sehingga dibaca panjang.
Kesimpulan
Surat Ali Imran ayat 190-191 mengandung berbagai hukum tajwid, seperti idgham bighunnah, alif lam syamsiyah, qalqalah, mad ‘aridh lissukun, dan lainnya. Memahami hukum-hukum tajwid ini penting agar bacaan kita menjadi benar dan sesuai dengan kaidah. Dengan membaca Al-Qur'an sesuai tajwid, makna ayat akan tersampaikan dengan baik dan membawa keberkahan dalam hidup kita.
Posting Komentar untuk "Hukum Bacaan Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191"