Hukum Bacaan Tajwid Surah Ibrahim Ayat 9

Surah Ibrahim adalah surat ke-14 dalam Al-Qur'an, yang berisi tentang kisah-kisah nabi dan umat terdahulu serta pelajaran mengenai iman kepada Allah. Pada ayat 9, Allah mengingatkan umat manusia tentang peristiwa yang terjadi pada kaum terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka. Selain memahami makna ayat ini, pembacaan yang benar sesuai hukum tajwid sangat penting untuk menjaga ketepatan dan keindahan bacaan Al-Qur’an.

Teks Surah Ibrahim Ayat 9

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍۢ وَعَادٍۢ وَثَمُودَ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فِىٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَقَالُوٓا۟ إِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّۢ مِّمَّا تَدْعُونَنَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍۢ

Artinya: "Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, dan orang-orang setelah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Rasul-rasul telah datang kepada mereka membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka menutupkan tangan mereka ke mulut mereka dan berkata, 'Sesungguhnya kami tidak mempercayai apa yang kamu disuruh menyampaikannya, dan sesungguhnya kami dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu seru kami kepadanya.'"

Hukum Bacaan Tajwid Surah Ibrahim Ayat 9

1. Mad Thabi’i

Mad Thabi’i adalah bacaan panjang dua harakat ketika huruf berharakat fathah, kasrah, atau dhammah diikuti oleh huruf mad (ا, ي, و).

Contoh: نُوحٍۢ Pada kata "نُوحٍۢ", huruf "و" merupakan mad thabi’i, sehingga dibaca panjang dua harakat.

2. Ikhfa'

Ikhfa' terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa’ (ت, ث, ج, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك), sehingga dibaca samar dengan dengung.

Contoh: مِن قَبْلِكُمْ Pada kata "مِن" bertemu dengan huruf "ق", sehingga dibaca ikhfa’ dengan samar.

3. Idgham Bighunnah

Idgham Bighunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ya' (ي), mim (م), nun (ن), atau waw (و), dan dibaca dengan dengung.

Contoh: مِنۢ بَعْدِهِمْ Nun sukun pada "مِنۢ" bertemu dengan huruf "ب", sehingga dibaca idgham bighunnah.

4. Idgham Bilaghunnah

Idgham Bilaghunnah terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf ra’ (ر) atau lam (ل), namun dibaca tanpa dengung.

Contoh: ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ Nun sukun pada "مِن" bertemu dengan huruf "ق", namun tanpa dengung karena bukan huruf ghunnah.

5. Alif Lam Syamsiyah

Alif Lam Syamsiyah terjadi ketika alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah, di mana "lam" tidak dibaca jelas, tetapi dilebur ke dalam huruf berikutnya.

Contoh: ٱلذِينَ Huruf "ل" pada kata "ٱلذِينَ" tidak dibaca jelas karena dilebur dalam huruf "ذ".

6. Qalqalah

Qalqalah terjadi pada huruf qalqalah (ق, ط, ب, ج, د) yang berharakat sukun, baik di tengah atau akhir kalimat, menghasilkan pantulan suara.

Contoh: رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ Huruf "ب" dan "ق" dipantulkan ketika dibaca karena merupakan huruf qalqalah.

7. Mad ‘Aridh Lissukun

Mad ‘Aridh Lissukun terjadi ketika mad thabi’i bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berhenti (waqaf). Bacaan ini dipanjangkan antara 2 hingga 6 harakat.

Contoh: مُّرِيبٍۢ Pada akhir ayat, huruf "ي" bertemu dengan sukun karena berhenti (waqaf), sehingga dibaca panjang 2 hingga 6 harakat.

Kesimpulan

Surah Ibrahim ayat 9 menyampaikan peringatan kepada umat manusia agar mengambil pelajaran dari kisah kaum terdahulu yang mendustakan rasul-rasul Allah. Dalam membaca ayat ini, kita harus memperhatikan beberapa hukum tajwid seperti mad thabi’i, ikhfa’, idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, alif lam syamsiyah, qalqalah, dan mad ‘aridh lissukun. Dengan menerapkan tajwid yang benar, bacaan Al-Qur’an menjadi lebih tartil dan makna ayat dapat disampaikan dengan sempurna.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami hukum tajwid pada Surat Ibrahim ayat 9 dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an Anda.

Berbagi :